Unsur Intrinsik Puisi

unsur intrinsik puisi

Kata puisi tentu bukan hal asing, bukan? Puisi termasuk jenis karya sastra yang banyak dipelajari dan banyak disajikan di khayalak umum. Kita dapat dengan mudah menemukan puisi di berbagai surat kabar atau pun majalah. 

Untuk itu, penting kiranya untuk bisa mempelajari lebih dalam mengenai puisi dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Sebab, dalam setiap karya sastra, pasti dibentuk dari unsur-unsur tertentu yang mengembangkannya. 

Kali ini, kita akan mengulas terkait unsur intrinsik puisi. Perlu diketahui bahwa unsur intrinsik puisi berbeda dari unsur intrinsik prosa. Jadi perlu diperhatikan secara seksama ya.

2 Jenis Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu berupa unsur batin dan unsur fisik. Berikut penjelasannya.

# Unsur Batin

Unsur intrinsik puisi berupa unsur batin juga disebut sebagai unsur isi. Unsur isi ini di dalamnya mencakup permasalahan dan emosi yang pada karya sastra. Di dalam kelompok unsur batin ini, terdapat beberapa aspek atau unsur, sebagai berikut :

Tema
Dalam sebuah puisi, pasti akan ada satu tema yang dibahas secara fokus. Tema inilah yang dibicarakan dalam sebuah puisi dari awal sampai akhir, sepanjang apa pun puisinya. Tema dalam sebuah puisi ini merupakan persoalan atau ide utama yang disajikan dalam tulisan. Contoh tema puisi bisa berupa tema tentang cinta, persahabatan, perjuanagan, nasionalisme, kemanusiaan, perempuan, atau masalah sosial.

Amanat
Amanat juga menjadi unsur utama yang berusaha disampaikan dalam sebuah puisi. Amanat berarti sebuah nasihat atau pesan yang hendak disampaikan yang bisa ditangkap dari perbincangan yang ada dalam puisi. Contohnya, ketika suatu puisi bertema lingkungan hidup disampaikan, kita bisa memperoleh amanat di dalamnya berupa ajakan agar kita bisa menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Emosi
Puisi memiliki kekhasan tersendiri dibanding prosa, karena karya sastra di sini memiliki emosi yang lebih dalam. Puisi berupaya menyampaikan perasaan penulis melalui letupan-letupan emosi yang dituangkan dalam setiap kata-katanya. Ini membuat emosi puisi kental dengan perasaan-perasaan yang bisa mudah ditangkap pembacanya. 

Emosi dalam puisi biasanya juga menunjukkan bagaimana perasaan pengarang terhadap tema yang diperbincangkan dalam puisi. Misalnya, puisi dapat menunjukkan emosi marah dan kecewa ketika memperbincangkan tentang masalah bullying dan tawuran.

Tonasi
Dalam puisi, pembaca dapat menangkap adanya tonasi yang menunjukkan perasaan dalam puisi. Tonasi ini berupa nada seperti apa yang berusaha diungkapkan oleh pembuat puisi. Tonasi dalam sebuah puisi bisa berupa nada-nada yang ringan dengan kesan menyindir, meski sebetulnya ada emosi rasa kecewa di dalamnya. Tonasi juga bisa mengarahkan pembaca untuk ikut mengamini terhadap apa yang disampaika dalam puisi tersebut ketika puisi disampaikan dengan tonasi persuasif.

# Unsur Fisik

Unsur intrinsik puisi yang kedua adalah berupa unsur fisik. Unsur batin dan unsur fisik dari puisi memiliki karakter yang berbeda. Jika unsur batin banyak melihat pada hal-hal yang ditangkap secara absurd, unsur fisik lebih cenderung pada unsur pembangun puisi berupa struktur. Dari unsur fisik inilah, kita bisa mengenali ciri khas puisi dibanding karya sastra lain, seperti prosa.

Diksi
Puisi sering terkesan memiliki bahasa sastra yang mendalam dengan pilihan kata-kata cenderung tidak umum. Pilihan-pilihan kata yang menarik dan unik di dalam puisi inilah yang disebut sebagai diksi. 

Gaya Bahasa
Puisi biasanya memiliki rangkaian kata yang berbeda dibanding bahasa yang biasa digunakan sehari-hari atau bahasa dalam prosa. Rangkaian kata dalam puisi sering bersifat konotatif, berlebihan atau justru merendahkan diri. Hal inilah yang disebut sebagai gaya bahasa sebagai unsur fisik puisi. Tiap penulis puisi biasanya memiliki karakter gaya bahasa sendiri dan sering menampilkan gaya bahasa atau majas di dalam puisinya, seperti dengan majas personifikasi, hiperbola, metafora, eufemisme, juga majas ironi.

Rima
Rima merupakan salah satu unsur intriksik puisi yang juga menunjukkan ciri-ciri puisi secara khas. Sebab, dengan adanya rima inilah, puisi lebih mudah dikenali. Rima sendiri adalah kesamaan nada atau bunyi yang ada di bagian-bagian puisi, baik di larik awal maupun akhir, juga bisa terdapat dalam antar kata di tiap barisna. Rima yang kuat dalam puisi banyak ditemukan pada jenis puisi lama atau klasik, sementara puisi modern cenderung tidak banyak memainkan rima.

Tipografi
Tidak hanya memainkan kata-kata saja, puisi juga dapat dikenali dari bentuknya atau tipografinya. Sebab, puisi sering disajikan dengan tipografi atau bentuk secara kasat mata yang khas dan unik. Puisi ini terkadang dibuat dalam bentuk baris-baris, tapi bisa juga disusun dalam bentuk fragmen-fragmen menyerupai apel, zigzag, atau bentuk topografi lain.

Demikianlah unsur-unsur intrinsik puisi yang telah kita bahas kali ini. Unsur-unsur intrinsik puisi ini juga dapat menjadi ciri-ciri puisi karena dari unsur ini, kita bisa membedakan puisi dengan karya sastra lain, seperti prosa.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »