Ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

kalimat aktif dan kalimat pasif

Ada berbagai bentuk kalimat yang kita kenal dalam pelajaran bahasa Indonesia. Di antara bentuk kalimat yang paling banyak digunakan dan dipelajari adalah kalimat aktif dan kalimat pasif. Saya yakin, kamu pasti pernah mendengar istilah kalimat pasif dan kalimat aktif, bukan?

Kalimat aktif dan kalimat pasif dibedakan berdasarkan pola kalimatnya, terutama pada ciri khas hubungan antara subjek dan predikatnya. Untuk bisa mengenali perbedaan kalimat pasif dan kalimat aktif, tentunya kita harus paham pengertian dan ciri-ciri kalimat aktif dan kalimat pasif. Untuk itu, kita akan mengulas pengertiannya, ciri-cirinya, juga bentuk turunan dari kalimat pasif dan kalimat aktif ini.

Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif

Pengertian kalimat aktif adalah kalimat yang mempunyai subjek berupa pelaku atau yang melakukan pekerjaan atau kejadian. Biasanya, dikatakan juga predikat dari kalimat aktif adalah “mengenai pekerjaan” sehingga subjeknya bertindak aktif melakukan sesuatu.

Contoh kalimat aktif :
Lina membeli permen
Subjek = Lina
Predikat = membeli
Objek = permen

Kalimat aktif di atas tampak bahwa predikatnya menunjukkan kegiatan subjek yang aktif, yakni membeli.

Sedangkan kalimat pasif pengertiannya adalah berupa kalimat yang subjeknya berupa pihak yang dikenai pekerjaan atau bertindak sebagai objek dari suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kalimat pasif memiliki subjek yang bersifat pasif atau tidak bertindak.

Contoh Kalimat Pasif:
Permen dibeli Lisa.
Subjek = permen
Predikat = dibeli
Objek = Lisa

Kalimat pasif di atas tampak bahwa predikatnya menunjukkan bahwa subjek tidak melakukan kegiatan atau pasif atau subjeknya dikenai pekerjaan.

Baca juga: Pengertian Konjungsi, Macam Macam Konjungsi dan Contohnya

Ciri - ciri Kalimat Aktif

Kalimat aktif memiliki ciri-ciri khusus untuk membedakan dengan kalimat pasif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat aktif secara umum :

1# Predikatnya Cenderung Memiliki Imbuhan me- atau ber-
Dalam kalimat aktif, cara paling mudah mengenalinya adalah melihat dari bentuk kata predikatnya. Ketika predikat kalimat memiliki kata dengan imbuhan me- atau ber-, bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat aktif. Ini karena pada kata dengan imbuhan me- atau ber- akan menunjukkan bahwa kalimat tersebut melakukan pekerjaan atau aktif melakukan tindakan.

Contoh:
Lisa memotong sayur bayam di dapur.
Subjek = Lisa
Predikat = memotong
Objek = sayur bayam
Keterangan = di dapur

2# Predikatnya Bisa Berupa Kata Aus
Suatu kalimat aktif bisa jadi tidak menggunakan imbuhan me- atau ber-. Ciri khas lain ketika suatu kalimat aktif tidak menggunakan imbuhan tersebut adalah adanya kata aus sebagai predikatnya. Kata aus pada kalimat aktif juga menunjukkan bahwa kalimat tersebut subjeknya melakukan pekerjaan atau aktif. 

Kata aus sendiri adalah kata yang tidak perlu mendapatkan imbuhan sebagai predikat dalam suatu kalimat. Maksudnya, jika kata tersebut diberi predikat, hasilnya justru akan merubah makna kata menjadi tidak sesuai dengan maksud sebelumnya. Atau berubah maknanya.

Karenanya, kata aus dalam predikat ini tidak membutuhkan imbuhan untuk menunjukkan bahwa subjeknya melakukan pekerjaan. Hanya saja, ketika suatu kalimat aktif menggunakan kata aus sebagai predikatnya, biasanya kalimat aktif tersebut tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif.

Contoh kata aus misalnya mandi, makan, tidur, tinggal. Misalnya saja kata-kata aus tersebut diberi imbuhan me- atau ber- dalam kalimat aktif, maka makna katanya justru akan berubah atau tidak pas, sehingga sebaiknya tidak diberi imbuhan saja.

Contoh kalimat aktif dengan kata aus :
Adik tinggal di rumah bersama Ibu.
Subjek = adik
Predikat = tinggal (kata aus)
Keterangan = di rumah bersama Ibu.

Baca juga: Unsur Unsur Intrinsik Puisi

Ciri - ciri Kalimat Pasif

Ada beberapa ciri kalimat pasif yang bisa kita gunakan untuk mengenali kalimat tersebut sebagai kalimat pasif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat pasif :

1# Predikat Cenderung Berimbuhan di-, ter-, atau ke-an
Kalimat yang menggunakan predikat dengan imbuhan di-, ter-, atau ke-an, berarti kalimat tersebut merupakan kalimat pasif. Sebab, kata-kata dengan imbuhan tersebut menunjukkan bahwa predikat tersebut memempatkan posisi subjek sebagai pihak yang dikenai pekerjaan atau pasif. 

Contoh :
Sayur itu dimakan Adik sampai tak tersisa.
Subjek = sayur itu
Predikat = dimakan
Objek = Adik 
Keterangan = Sampai tak tersisa

2# Memiliki Pronomina Persona yang Bergabung dengan Predikat
Ciri kalimat pasif lainnya, jika tidak menggunakan ketiga imbuhan di atas, adalah menggunakan pronomina persona yang bergabung dengan predikatnya. Pronomina persona merupakan bentuk kata ganti orang pertama, kedua atau ketiga yang diwujudkan dalam kata –ku, -kau, atau –nya.

Pronomina persona dapat merujuk pada posisi objek maupun subjek. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pelekatan pronomina persona tadi yang bergabung dengan predikat. Jika predikat mendapat gabungan pronomina persona, bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat pasif.

Contoh :
Sop itu dicicipinya sendiri.
Subjek = sop itu
Predikat = dicicipinya (dengan pronomina persona)
Sendiri = keterangan cara

Kalimat pasif transitif dan kalimat aktif transitif

Kalimat pasif dan kalimat aktif secara umum memiliki dua bentuk yang sama, yakni yang bisa diubah bentuk ke bentuk kebalikannya. Misal dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif atau dari kalimat pasif menjadi kalimat aktif. Kalimat aktif dan pasif yang bisa diubah bentuk ini disebut sebagai kalimat aktif transitif dan kalimat pasif transitif.

Kedua bentuk kalimat ini bisa saling saling diubah karena memiliki pola yang sama, yakni S-P-O. Selain itu, yang paling mendasar adalah pada objek dan subjek yang bisa saling bertukar. Biasanya, kalimat aktif dan pasif bisa saling diubah bentuknya ketika predikatnya merupakan kalimat dengan imbuhan.

Contoh :
Aktif = Lina membungkus kado.
Pasif = Kado dibungkus Lina.

Contoh 2:
Pasif = Baju itu disetrika oleh Ibu.
Aktif = Ibu menyetrika baju itu.

Kalimat aktif intransitif dan kalimat pasif intransitif

Kalimat aktif dan pasif ada juga yang tidak bisa diubah bentuknya ke bentuk kalimat kebalikannya. Dalam artian, kalimat aktif yang tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif dan kalimat pasif yang tidak bisa diubah menjadi kalimat aktif.

Jika beberapa kalimat aktif dan pasif dapat saling diubah bentuknya, ada juga kalimat aktif yang tidak bisa diubah ke bentuk kalimat pasif atau sebaliknya. Pada kalimat aktif dan pasif yang tidak bisa diubah ke bentuk lainnya, disebut sebagai kalimat aktif intransitif dan kalimat pasif intransitif.

Berarti pada model kalimat pasif intransitif maupun aktif intransitif ini tidak memiliki objek atau pelengkap sehingga tidak bisa diubah ke betuk kebalikannya. Untuk itu, kita harus bisa mengenali bentuk kalimat pasif atau aktif yang tidak bisa diubah bentuk ini. 

Contoh Kalimat Aktif Intrasitif:
Adik menguap sejak tadi.
Adik = subjek
Menguap = predikat
Sejak tadi = Ket. waktu

Contoh Kalimat Pasif Intrasifif:
Buku itu sedang dipinjam.
Buku itu = subjek
Dipinjam = predikat
Kedua contoh kalimat di atas tidak memiliki objek sehingga tidak bisa diubah ke bentuk kalimat kebalikannya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »