Ciri Ciri Kata Majemuk dan Pengklasifikasiannya

ciri - ciri Kata Majemuk

Dalam menggunakan bahasa Indonesia, kita akan mengenal adanya berbagai bentuk kata. Salah satu kata yang sering digunakan adalah kata majemuk. Kata majemuk dapat dikenali dari ciri-cirinya yang khas. Berikut akan kita bahas mengenai ciri-ciri kata majemuk dan dilengkapi dengan klasifikasi kata majemuk tersebut, beserta contohnya.

Pengertian Kata Majemuk

Kata Majemuk adalah gabungan dari dua kata (morfem) dasar yang hasil gabungan katanya memiliki makna baru, terlepas dari kata dasar pembentuknya tadi. Kata majemuk ini berbeda dengan frasa ya. Frasa juga merupakan gabungan kata, akan tetapi, dalam frasa, makna kata gabungan yang terbentuk masih berkaitan dengan kata dasarnya. 

Pada frasa, morfem dasar yang membentuknya juga memiliki perbedaan tingkat, dengan satu kata sebagai inti dan kata lainnya menerangkan atau menjelaskan dari inti kata tersebut. Hal ini berbeda dengan kata majemuk, yang kedua katanya memiliki kedudukan sama.

Jadi, kita harus cukup jeli dalam mengenali kata majemuk serta membedakannya dengan frasa. Agar lebih jelas lagi, kita bisa melihat pada ciri-ciri kata majemuk yang diuraikan berikut ini.

Baca juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat dan Ciri Ciri

Ciri-ciri Kata Majemuk

1# Kata Majemuk Tidak Bisa Disisipi
Ciri khas paling utama dari kata majemuk adalah gabungan kata ini tidak dapat disisipi dengan kata lainnya. Jika gabungan kata majemuk disisipi dengan kata lain, makna kata majemuk akan berubah atau hilang. Jadi, jika masih bingung apakah suatu gabungan kata termasuk kata majemuk atau frasa, cobalah sisipi dengan kata dasar lain.

Jika maknanya jadi berubah, berarti kata majemuk. Akan tetapi, jika maknanya masih sama, berarti gabungan kata tersebut merupakan frasa. 

Contoh: 
“kacamata” = Jika disisipi menjadi “kaca dari mata”, maknanya akan berubah. Berarti ini adalah kata majemuk.
“sakit mata” = jika disisipi menjadi “sakit pada mata”, maknanya masih sama, berarti ini adalah frasa.

2# Kata Majemuk Tidak Dapat Diperluas Secara Terpisah
Perluasan kata berarti ketika suatu kata atau gabungan kata diberi imbuhan atau afiks. Jika suatu gabungan kata merupakan kata majemuk, kata tersebut tidak bisa diberi tambahan imbuhan di satu kata saja. Jika hendak memberi imbuhan, imbuhan harus melekat di kedua kata pembentuknya.

Ini berbeda dengan frasa yang salah satu katanya dapat diberi imbuhan, sementara kata lainnya tidak. 

Contoh: 
“kereta api” = tidak dapat diperluas menjadi “perkereta api” atau “kereta apian”. Jika hendak diberi imbuhan, yang dapat adalah “perkeretaapian” sehingga ini adalah kata majemuk.

3# Kata Majemuk Posisinya Tidak Dapat Ditukar
Gabungan kata yang membentuk kata majemuk posisinya tidak dapat ditukar atau bersifat tetap. Jadi, kita tidak bisa membalik tempat katanya, karena maknanya akan berubah. Berbeda dengan frasa yang masih bisa ditukar masing-masing kata pembentuknya.

Contoh: 
“angkat kaki” = artinya adalah ‘pergi’. Ketika posisinya ditukar menjadi “kaki angkat” maknanya akan berubah atau hilang. Jadi, kata “angkat kaki” adalah kata majemuk.

Cara Penulisan Kata Majemuk

Penulisan kata majemuk bisa dibagi dalam dua cara, yakni ditulis secara “terpisah” dan “digabung” dari masing-masing morfem dasarnya.
Kata majemuk yang ditulis terpisah masing-masing morfem dasarnya disebut sebagai kata majemuk tidak senyawa. Adapun kata majemuk yang kata-kata dasarnya ditulis bergabung, disebut sebagai kata majemuk senyawa.

Contoh :
Majemuk Senyawa : matahari, kacamata, saputangan, dukacita, sukacita, segitiga
Majemuk Tidak Senyawa : kereta api,  rumah sakit, mata kaki, harga diri

Baca juga: Pengertian dan Ciri – Ciri Teks Deskripsi

Makna Kata Majemuk

Kata gabungan berupa kata majemuk memiliki makna yang khas. Adapun makna kata majemuk ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni makna idiom dan makna semi idiom.

# Kata Majemuk Bermakna Idiom
Sebuah kata majemuk dikatakan memiliki makna sebagai idiom ketika makna dari tiap-tiap kata dasar yang membentuknya hilang. Jadi, tidak ada salah satu kata dasar yang mengarah pada makna baru yang dibentuk dari kata majemuk tersebut. Sederhananya, idiom ini adalah makna kata yang dihasilkan sama sekali berbeda jauh dengan kata-kata dasar yang membentuknya.
Contoh: “harga diri” dan “matahari”

# Kata Majemuk Bermakna Semi-idiom
Kata majemuk yang memiliki makna semi idiom berarti kita masih bisa menemukan makna asli dari salah satu kata dasar pembentuk gabungan kata tersebut. Hanya saja, makna yang dihasilkan sedikit berubah atau bergeser.
Contoh kata majemuk: “rumah sakit” dan “buku tulis”.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »